MAKALAH
EKOSISTEM DARAT, EKOSISTEM AIR DAN EKOSISTEM BUATAN
Disusun
oleh:
Whilda
Hermawan (13040274102)
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “EKOSISTEM DARAT,
EKOSISTEM AIR DAN EKOSISTEM BUATAN”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu
tugas yang diberikan dalam mata kuliah Ekologi di Universitas Negeri Surabaya.
Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi
menyempurnakan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini saya menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu
dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen yang telah memberikan
tugas dan petunjuk kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungannya (Resosoedarmo dkk, 1985:1). Berasal
dari kata Yunani oikos "habitat" dan logos "
ilmu ". Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi
antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya.
Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914).
Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan
lingkungannya.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan
ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya yaitu faktor
abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban,
cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang
terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan
erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas,
dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang
menunjukkan kesatuan.
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang
terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk
hidup dengan lingkungannya (Hutagalung RA, 2010). Ekosistem bisa dikatakan
juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
B. Tujuan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhI tugas ekologi yang telah
diberikan
C. Manfaat
Meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan macam ekosistem serta menjadi salah satu sumber
referensi atau pustaka tentang ekosistem.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Ekosistem Darat
Ekosistem darat ialah ekosistem yang
lingkungan fisiknya berupa daratan. Ekosistem darat dalam skala luas yang
memilki tipe vegetasi dominan disebut bioma. Bioma adalah ekosistem darat
yang khas pada wilayah tertentu dan dicirikan oleh jenis vegetasi yang dominan
pada wilayah tersebut, yaitu :
1. Bioma Hutan Hujan Tropis
Bioma
hutan hujan tropis terdapat di wilayah khatulistiwa yang memiliki
keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan yang paling tinggi. Meliputi daerah
aliran sungai Amazone-Orinaco, Amerika Tengah, sebagian besar daerah Asia
Tenggara dan Papua Nugini, dan lembah Kongo di Afrika.
Ciri-ciri:
- Curah hujannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200 – 225 cm/tahun.
- Matahari bersinar sepanjang tahun.
- Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif kecil.
- Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari, sehingga tidak ada perubahan suhu antara siang dan malam hari.
Lingkungan
biotik :
- Flora: pada biorna hutan tropis terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan. Pohon-pohon utama dapat mencapai ketinggian 20 - 40 m, dengan cabang-cabang berdaun lebat sehingga membentuk suatu tudung atau kanopi. Tumbuhan khas yang dijumpai adalah liana dan epifit. Liana adalah tumbuhan yang menjalar di permukaan hutan, contoh: rotan. Epifit adalah tumbuhan yang menempel pada batang-batang pohon, dan tidak merugikan pohon tersebut, contoh: Anggrek, paku Sarang Burung.
- Fauna: di daerah tudung yang cukup sinar matahari, pada siang hari hidup hewan-hewan yang bersifat diurnal yaitu hewan yang aktif pada siang hari, di daerah bawah kanopi dan daerah dasar hidup hewan-hewan yang bersifat nokfurnal yaitu hewan yang aktif pada malam hari, misalnya: burung hantu, babi hutan, kucing hutan, macan tutul dll.
2. Bioma Gurun
Bioma
gurun terletak dibelahan bumi sekitar 20°-30° Lintang Utara dan Lintang
Selatan. Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara,
Afrika Utara, Australia dan Asia Barat. Contoh bioma gurun adalah Gurun Sahara
di Afrika, Gurun Gobi di Asia, Gurun Anzo Borrega di Amerika.
Ciri-ciri;
- Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun.
- Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi.
- Kelembaban udara sangat rendah.
- Perbedaan suhu siang hari dengan malam hari sangat tinggi (siangdapat mencapai 45° C, malam dapat turun sampai 0° C).
- Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air.
Lingkungan
biotik;
- Flora: Bentang alam gurun didominasi oleh vegetasi rendah yang terserak luas, proporsi lahan guldulnya lebih tinggi dibandingkan dengan bioma darat lain. Vegetasi di daerah gurun di dominasi oleh tanaman kaktus, sukulen, dan berbagai belukar akasia yang berduri.
- Fauna: hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampu menyimpan air, misalnya unta, sedang untuk hewan-hewan kecil misalnya kadal, ular, tikus, semut, umumnya hanya aktif hidup pada pagi hari, pada siang hari yang terik mereka hidup pada lubang-lubang.
3. Bioma Padang Rumput
Bioma
padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah beriklim
sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan,
Australia dan Indonesia ( Sumbawa )
Ciri-ciri:
- Curah hujan antara 25 - 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah hajannya dapat mencapai 100 cm/tahun.
- Suhu musim dingin bisa turun -10°C, sedangkan pada musim panas seringkali mendekati 30° dan menyengat.
- Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.
- Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan drainase kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.
Lingkungan
biotik:
- Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan porositas dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi karena mereka merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput. Nama padang rumput bermacam-macam seperti veldt di Afrika Selatan, puszta di Hungaria, pampas di Argentina dan Uruguay, steppe di Rusia, dan prairie di Amerika Utara bagian.
- Fauna: bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba dan kanguru diAustralia, zebra, dll. Karnivora: singa, srigala, anjing liar, cheetah, dll.
4. Bioma
Hutan Gugur
Ciri
khas bioma hutan gugur adalah tumbuhannya sewaktu musim dingin, daun-daunnya
meranggas. Bioma ini dapat dijumpai di Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia
Timur, dan Chili.
Ciri-ciri:
- Curah hujan merata sepanjang tahun, 75 - 200 cm/tahun.
- Mempunyai 4 musim: musim panas, musim dingin, musim gugur dan musim semi.
- Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah daripada bioma hutan tropis.
- Suhu di musim dingin berkisar antara 0°C dan di musim panas dengan suhu maksimal sekitar 35°C, menyengat dan lembab.
Musim
panas pada bioma hutan gugur, energi radiasi matahari yang diterima cukup
tinggi, demikian pula dengan presipitasi (curah hujan) dan kelembaban. Kondisi
ini menyebabkan pohon-pohon tinggi tumbuh dengan baik, tetapi cahaya masih
dapat menembus ke dasar, karena dedaunan tidak begitu lebat tumbuhnya. Konsumen
yang ada di daerah ini adalah serangga, burung, bajing, dan racoon yaitu hewan
sebangsa luwak/musang.
Pada
saat menjelang musim dingin, radiasi sinar matahari mulai berkurang, suhu mulai
turun. Tumbuhan mulai sulit mendapatkan air sehingga daun menjadi merah, coklat
akhirnya gugur, sehingga musim itu disebut musim gugur.
Pada
saat musim dingin, tumbuhan gundul dan tidak melakukan kegiatan
fotosentesis. Sedangkan hewan yang menghuni pada umumnya adalah Rusa,
Beruang, Raccon, Rubah, Bajing, dan Burung Pelatuk. Banyak hewan mamalia hutan
gugur juga memasuki keadaan dorman musim dingin yang disebut hibernasi, dan
beberapa spesies burung melakukan migrasi ke wilayah dengan iklim yang lebih
hangat. Beberapa jenis hewan melakukan hibernasi (tidur pada musim
dingin). Menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan mulai
berdaun kembali (bersemi) sehingga disebut musim semi.
5. Bioma
Savana
Padang
rumput tropis seringkali merujuk kepada saana. Bioma sabana hangat
sepanjang tahun, berkisar 24-29oC, namun dengan variasi yang lebih
musiman daripada di hutan tropis.
Rumput
dan pohon yang terpencar-pencar merupakan tumbuhan yang dominan.
Pepohonan yang ditemukan di sabana seringkali berduri dan berdaun kecil, yang
merupakan bentuk adaptasi dari kondisi yang relatif kering. Pertumbuhan
rumput-rumputan dan forb (tumbuhan kecil berdaun lebar) yang
sangat cepat selama musim hujan menyediakan sumber makanan yang banyak bagi
hewan. Akan tetapi, mamalia pemakan rumput besar harus bermigrasi ke padang
rumput yang lebih hijau dan menyebar mencari sumber air selama periode musim
kemarau. Beberapa jenis hewan yang hidup di daerah savana diantaranya
kuda, zebra, macan tutul, singa, anjing hutan, dll. Sedangkan tumbuhan yang
hidup disini diantaranya rumput dan eukaliptus. Bioma sabana ini terdapat
di Amerika Selatan, Afrika Timur dan sebagian wilayah Indonesia
6. Bioma Taiga
Bioma
ini kebanyakan terdapat di daerah antara subtropika dengan daerah kutub,
seperti di daerah Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, Kanada.
Ciri-ciri
:
- Perbedaan antara suhu musim panas dan musim dingin cukup tinggi, pada musim panas suhu tinggi, pada musim dingin suhu sangat rendah.
- Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas yang berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.
Lingkungan
biotik :
- Flora khasnya adalah pohon berdaun jarum/pohon konifer, contoh pohon konifer adalah Pinus merkusii (pinus). Keanekaragaman tumbuhan di bioma taiga rendah, vegetasinya nyaris seragam, dominan pohon-pohon konifer karena nyaris seragam, hutannya disebut hutan homogen. Tumbuhannya hijau sepanjang tahun, meskipun dalam musim dingin dengan suhu sangat rendah.
- Fauna yang terdapat di daerah ini adalah beruang hitam, ajak, serigala dan burung-burung yang bermigrasi kedaerah tropis bila musim dingin tiba. Beberapa jenis hewan seperti tupai dan mammalia kecil lainnya maupun berhibernasi pada saat musim dingin.
7. Bioma Tundra
Bioma
ini terletak di kawasan lingkungan Kutub Utara sehingga iklimnya adalah iklim
kutub. Istilah tundra berarti dataran tanpa pohon, vegetasinya didominasi oleh
lumut dan lumut kerak, vegetasi lainnya adalahrumput-rumputan dan sedikit
tumbuhan berbunga berukuran kecil.
Ciri-ciri:
- Mendapat sedikit energi radiasi matahari, musim dingin sangat panjang dapat berlangsung selama 9 bulan dengan suasana gelap.
- Musim panas berlangsung selama 3 bulan, pada masa inilah vegetasi mengalami pertumbuhan.
- Fauna khas bioma tundra adalah "Muskoxem" (bison berhulu tebal) dan Reindeer/Caribou (rusa kutub), beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.
- Bioma tundra arktik memiliki curah hujan sekitar 20 - 60 cm per tahun.
- Suhu rata-rata di musim dingi di bawah -30oC, sedangkan di musim panas hanya mencapai 10oC.
B. Ekosistem
Air ( Akuati )
Ekosistem perairan adalah ekosisitem yang faktor
lingkungannya didominasi oleh air sebagai habitat dari berbagai organisme,
khususnya organisme air. Ekosistem air secara garis besar digolongkan menjadi:
1. Ekosistem Air Tawar
Ekosistem
air tawar adalah suatu bentuk menyeluruh atau tatanan yang ada di dalam air
tawar dan sekitarnya yang terdiri dari makhluk hidup di dalam air tersebut dan
lingkungan air tawar itu sendiri. Ekosistem air tawar sering dikatakan
juga sebagai perairan darat.
Ciri-ciri
ekosistem air tawar dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Salinitas (kadar garam) rendah, lebih rendah jika dibandingkan dengan sitoplasma.
- Adanya aliran air (arus), hal ini amat menentukan distribusi gas yang vital, garam mineral dan organisme kecil.
- Variasi suhu antara siang dan malam tidak terlalu besar.
- Penetrasi (masuknya) cahaya matahari terbatas/kurang.
- Ekosistem air tawar tetap dipengaruhi oleh iklim dan cuaca, meskipun pengaruh tersebut relatif kecil apabila dibandingkan dengan ekosistem darat.
- Perubahan ketinggian air terlihat nyata sekali , misalnya pada waktu musim hujan air sungainya tinggi (berlimpah) dan musim kemarau terlihat sedikit (kekeringan).
- Kadar oksigen terlarut pada ekosistem air tawar relatif lebih tinggi.
- Intensitas cahaya yang diterima pada ekosistem air tawar cukup tinggi, walaupun karena berbagai faktor penetrasi cahaya matahari ke dalam air agak berkurang.
- Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya adalah tumbuhan biji.
1.1 Penggolongan
Ekosistem Air Tawar Berdasarkan Gerak Airnya
Berdasarkan
gerak airnya, ekosistem air tawar dapat dibedakan menjadi ekosistem lentik dan
lotik :
- Ekosistem Lentik adalah ekosistem yang airnya tenang atau diam, misalnya: danau, telaga dan rawa.
- Ekosistem Lotik adalah ekosistem yang airnya bergerak mengalir, misalnya: selokan, parit, atau sungai. Ciri-ciri ekosistem lotik adalah airnya mengalir, merupakan ekosistem terbuka dari kadar oksigen terlarut relatif tinggi.
1.2
Penggolongan Ekosistem Air Tawar Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan
bentuknya ekosistem air tawar dapat digolongkan menjadi:
Danau
Struktur
danau umumnya mirip dengan struktur laut. Bagian dasar danau yang dangkal
disebut zona litoral, sedangkan bagian danau yang terbuka disebut zona
limnetik. Selain dibagi secara horizontal, sturuktur danau juga di bagi secara
vertikal menjadi zona fotik (cahaya matahari masih bisa berpenetrasi) dan zona
amfotik (cahaya matahari sudah tidak bisa berpenetrasi).
Organisme
di danau antara lain tumbuhan air dan ganggang sebagai organisme fotosintesis,
dan juga zooplankton, berbagai jenis cacing, kerang serangga, dan ikan.
Lahan
basah
Lahan
basah disebut juga wet land, adalah suatu yang digenangi oleh air
sehingga kondisinya menyokong untuk kehidupan berbagai jenis organisme akuatik.
Lahan basah bisa dibedakan menjadi rawa (marsh), rawa lumpur (swamp),
dan tanah gambut (bog). Rawa memiliki ciri : tidak terdapat banyak
pohon, airnya mengalir dengan kecepatan sedang, dan terhubung dengan danau atau
aliran sungai. Rawa lumpur memiliki ciri : didominasi oleh pohon dan
semak-semak. Lahan gambut memiliki ciri : airnya hampir tidak mengalir sama
sekali, pH air asam, dan miskin O2 dan N2.
Sungai
Sungai
adalah badan air yang bergerak terus-menerus menuju satu arah. Air sungai di
bagian hilir terasa lebih hangat dibandingkan bagian hulu sungai. Organisme
fotosintetik jarang ditemukan pada sungai di bagian hulu. Walaupun kandungan
materi organiknya rendah, kadar oksigen di hulu sungai tinggi.
2. Ekosistem Air laut
Ekosistem
air laut merupakan sumber daya hayati dan non hayati. Lebih kurang 70%
dari permukaan bumi tertutup oleh laut. Wilayah indonesia yang terdiri atas
lebih dari 13000 pulau, dikelilingi oleh laut. Ilmu yang mempelajari
ekosistem air laut disebut oceanologi.
Adapun
ciri-ciri dari ekosistem air laut adalah:
- Salinitas tinggi terutama di daerah tropis, sedangkan di daerah dingin salinitasnya rendah.
- Mineral air laut 75% berupa NaCl (garam dapur).
- Pada kedalaman 200 m, suhu air laut dari kutub sampai khatulistiwa berkisar 0°C - 20° C.
- Pada bagian yang lebih dalam, hampir tidak ada perbedaan suhu.
- Jumlah energi cahaya yang diterima air laut dipergunakan untuk fotosintesis organisme autotrofik.
- Aliran air laut menyebarkan senyawa kimia yang diperlukan organisme yang hidup di laut, serta mempengaruhi suhu dan kadar garam.
2.1
Penggolongan Ekosistem Air Laut Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan
bentuknya ekosistem air laut dapat di bedakan menjadi lautan, pantai, estuari,
dan terumbu karang.
Lautan
Habitat
laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan
ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan
penguapan besar. Didaerah tropik, suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu
bagianatas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas dibagian atas
dengan air yang dingin di bagian bawah disebut daerah termoklin.
Ekosistem
air laut dapat dibagi-bagi dalam kelompokmenurut berbagai cara, salah satu cara
adalah denganmembedakan ekosistem air laut menjadi 3 daerah lautan.
1. Lautan
terbuka
2. Kedalaman
laut ( laut dalam )
3. Laut
lepas pantai
Pantai
Pantai
adalah wilayah yang menjadi batas antara daratan dan lautan. Bentuk-bentuk
pantai berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh perbedaan proses yang ada di
wilayah tersebut seperti pengikisan, pengangkutan dan pengendapan yang
disebabkan karena adanya gelombang, arus dan angin yang berlangsung secara
terus menerus sehingga membentuk daerah pantai.
Estuari
Estuari
(muara) merupakan tempat bersatunya sungaidengan laut. Estuari sering dipagari
oleh lempengan lumpurintertidal yang luas atau rawa garam. Salinitas air
berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga
dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surutainya. Komunitas tumbuhan
yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan
fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting,
dan ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan ikan laut yang
menjadikan estuari sebagai tempat kawin atau bermigras iuntuk menuju habitat
air tawar. Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi vertebrata semi
air, yaitu unggas air.
Terumbu
karang
Terumbu
karang merupakan Ekosistem di dasar laut tropis yang dibangun terutama oleh
biota laut penghasil kapur (CaCO3) khususnya jenis-jenis karang batu dan alga
berkapur, bersama-sama dengan biota yang hidup di dasar lainnya seperti
jenis-jenis moluska, crustasea, echinodermata,polikhaeta, porifera, dan
tunikata serta biota-biota lain yang hidup bebas di perairan sekitarnya,
termasuk jenis-jenis plankton dan jenis-jenis nekton. Pertumbuhan terumbu
karang dibatasi oleh bebera pafaktor seperti suhu, salinitas, cahaya,
kedalaman, gelombangdan arus. Fungsi dari terumbu karang sendiri adalah untuk
tempat asuhan, mencari makan, dan pemijahan ikan.
2.2
Penggolongan Ekosistem Air Laut Berdasarkan Intensitas CahayaYang Diterima
Berdasarkan
Intensitas cahaya yang diterima air laut, habitat air laut dapat di bedakan
menjadi 3, yaitu:
1. Daerah
Fotik.
2. Daerah
Twilight (disfotik).
3. Daerah
Afotik Daerah.
Ekosistem
Binaan Manusia ( Buatan )
Ekosistem
binaan atau ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia
untuk memenuhi kebutuhannya (Aryulina D, 2004:211-215). Ekosistem buatan
atau binaan merupakan lingkungan yang diciptakan manusia untuk berbagai
keperluan. Manusia harus terus-menerus mengelola dan mengembangkan lingkungan
tersebut sesuai dengan kebutuhan. Contoh ekosisem binaan itu adalah
kolam, aquarium, waduk, sawah, ladang, dan taman. Pada umumnya,
ekosistem buatan mempunyai komponen biotik sesuai dengan yang diinginkan
pembuatnya. Terhadap lingkungan binaan tersebut, manusia senantiasa berupaya
mengaturnya. Interaksi alami hampir terkendali. Di dalam ekosistem pertanian
misalnya, serangga yang memakan tanaman dikendalikan dengan memberantasnya
dengan menggunakan insektisida. contohnya ekosistem sawah, yang hanya ada
padi, rumput, ular, dan atau hewan maupun tumbuhan lain dimana jenis organisme
yang ada di dalamnya hanya sedikit.
BAB III
PENUTUP
KESIPULAN
Kesimpulan
bahwa ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh
hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh
dan menyeluruh antara segenap unsur biotik dan abiotik yang saling memengaruhi.
Dan setiap makhluk hidup pasti ada dalam suatu bentuk ekosistem.
Ekosistem
sendiri dibagi menjadi 3 yaitu; Ekosistem Darat, Ekosistem Air dan Ekosistem
Buatan.
Ekosistem
darat merupakan ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Ekosistem
darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu : Bioma Hutan Hujan Tropis,
Bioma Gurun, Bioma Padang Rumput, Bioma Hutan Gugur, Bioma
Savana, Bioma Taiga.
Ekosistem
air ( Akuati ) merupakan ekosisitem yang lingkungannya didominasi oleh air
sebagai habitat dari berbagai organisme, khususnya organisme air. Ekosistem air
secara garis besar digolongkan menjadi Ekosistem Air Tawar dan Ekosistem air
Laut.
Ekosistem
buatan merupakan ekosistem yang dibuat oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan
atau keinginannya. Dalam ekosistem ini manusia harus terus-menerus mengelola
dan mengembangkan lingkungan tersebut sesuai dengan kebutuhan, sehingga
interaksi alami hapir terkendali. Ekosistem buatan ini mempunyai komponen biotik
sesuai dengan yang diinginkan pembuatnya.
B. Saran
1.
Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai tempat tinggal.
Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan tempat lingkungan terutama
disekitar tempat tinggal kita.
2.
Jagalah kelestarian dan keberlangsungan hidup makhluk hidup, karena makhluk
hidup yang satu dengan yang lainnya saling ketergantungan dan tidak dapat hidup
sendiri
DAFTAR
PUSTAKA
Soedjiran
Resosoedarmo,dkk. 1985. Pengantar Ekologi. Jakarta: IKIP Jakarta.
Hutagalung
RA. 2010. Ekologi Dasar. Jakarta.
Schulze,
Ernst et all. 2002. Plant Ecology. New York: Springer-Verlag.
Syamsuri
Istamar, dkk. 2000. Biologi 1B untuk SMU. Erlangga, Jakarta.
Supeni
Tri H., Tobondo SL Mintje, Talumewu Piet Yan. 1995. Biologi untuk SMU.
Erlangga,
Jakarta.
Ewuise,
J.Y. 1990. Pengantar Ekologi Tropika. Terjemahan oleh Tanuwijaya
U. Bandung: ITB press
If you're looking to lose kilograms then you need to try this totally brand new custom keto meal plan.
BalasHapusTo create this keto diet, certified nutritionists, fitness trainers, and chefs joined together to develop keto meal plans that are efficient, convenient, money-efficient, and enjoyable.
Since their first launch in early 2019, hundreds of people have already transformed their figure and health with the benefits a smart keto meal plan can offer.
Speaking of benefits: in this link, you'll discover eight scientifically-proven ones offered by the keto meal plan.
ᐈ ᐈ Play The Best Casino Site at ChoE Casinos
BalasHapusRead reviews 카지노사이트 and compare the ⭐ best casino site bonuses 메리트 카지노 and promotions. ⭐ online casinos kadangpintar offering ⭐ popular games.